

Teringat disaat aku bermain dan tak ada menjemputku abangku yang sedang bermain dengan teman temannya rela meluangkan waktunya untuk menjemputku ditengah malam yang gelap gulita. Saat di jalan aku dan abangku bercerita panjang lebar tentang keseharian kami dan peristiwa yang terjadi kepada kami disekolah atau dimanapun. Hingga kami bercerita tentang masalah percintaan kami. Abangku pun selalu berpesan kepadaku "de, kalo lu cari pacar harus yang baik ya. pokoknya harus bisa ngejagain lu dan ngerawat lu" aku , "iya bang iya santai aja sih". Setiba dirumah kami pun beristirahat. Beberapa minggu kemudian... aku, "bang idi tolong bilangin mama ya kalo ade mau ngisi acara dance" bang ferdy, "yaudah iya hati hati lu de" aku, "iya". Selesai mengisi acara aku pun kembali ke rumah dan ingin beristirahat. Tapi ,abangku keluar dari kamar dan berkata "de, anterin gue ke warnet ya sebentar" aku, "ya ampun, yaudah deh ayo". *saat diperjalanan* abangku, "de pelan pelan bawa motornya!!" aku, "iya iya bawel amat" abangku, "de lu jangan nakal ya jangan suka kelayapan atau main main ga jelas kasian mama sama ayah. Kan tinggal lu harapan satu satunya mereka" aku, "lah? elu?" abangku, "kalo gue nanti pergi gimana" aku, "kaya mau mati aje lu gel". sampai di warnet... "gel gue duluan ya" abangku, "iya iya hati hati lu de" aku, "iya bang" . 2 bulan kemudian... ada acara pensi di sekolahku dan aku harus mengisi acara disitu. Setiap hari sepulang sekolah aku terus berlatih disekolah hingga sore. 16 Juni 2010 *sehari sebelum pensi berlangsung* pagi hari saat aku selesai mandi kakaku memberi tau bahwa abangku (ferdy) dirawat dirumah sakit. Aku pun biasa saja karena abangku memang sudah sering masuk rumah sakit bahkan rumah sakit adalah rumah kedua baginya. Beberapa menit kemudian aku berlatih di sekolah hingga sore hari dan entah kenapa saat aku latihan aku terpeleset dan jatuh padahal tempat itu tidak licin sama sekali. Aku bingung tapi aku langsung bangun dan berlatih kembali. Selesai latihan aku pulang ke rumah dan aku merasa sangat gelisah entah apa yang aku pikirkan saat itu aku pun tidak tau. Aku gelisah dan ingin menangis tapi aku tidak tau penyebab nya apa. Seketika terbesit wajah abangku di pikiranku. "Ada apa ini? tumben banget gue ngerasa kaya gini?" aku pun bicara didalam hati. Kemudian keesokan harinya, KAMIS 17 JUNI 2010 aku mandi dan bersiap siap untuk berangkat ke sekolah untuk mengisi acara pensi. Namun ,saat aku ingin berangkat ke sekolah tiba tiba om ku datang dengan wajah panik dan tergesa ges. om, "lia cepat cari chargeran handphone, minta nomer mama! cepat!" aku, "ha? iya iya tunggu sebentar" aku pun mencari sampai ke rumah tetangga dan aku berhasil mendapatkan chargeran itu, setiba aku dirumah "lah ko sepi?" ujarku dalam hati. Tak lama kemudian kakaku datang dan menangis nangis sambil sandaran di tembok, aku "kenapa lu?" kakaku diam dan tidak bicara sedikitpun, aku "jawab kek gue penasaran ,ada apa?" kakaku takut dan gugup untuk mengatakannya, kakaku "abang lu de..abang lu.." berbicara dengan kaku dan dengan mata yang sudah berlinang air mata, aku "abang gue? siapa? bang idi? kenapa dia?" kakaku, "abang lu..." kakaku terlihat seperti tidak kuat untuk berbicara lagi, aku "jawab kek gue serius, bang idi kenapa?" kakaku, "abang lu udah pergi,abang lu meninggal de..." aku, "bercanda lu ga lucu bego!!!" kakaku, "kali ini gue serius ,gue ga bercanda! abang lu beneran meninggal" aku, "PASTI LU BOHONG YA KAN? LU BOHONG!!!" *teriak* dan langsung banting dan kunci pintu kamar, air mata itu keluar dengan sendirinya. Semua amarah keluar dan aku pun membanting semua perlatan yang ada dikamarku. Beberapa saat kemudian kakaku pergi kerumah sakit untuk membantu orang tuaku mengurus jenazah. Aku pun berangkat ke sekolah tanpa kawan hingga aku beranikan diri menaikki angkutan umum sendirian. Aku terus dan terus menangis hingga sang supir bertanya "kenapa nangis neng?" aku, "abang saya pergi mas", supir "pergi kemana emangnya?" aku, "pergi jauh mas, jauh banget" aku pun semakin menangis dan sedikit sesak nafas lalu supir itu pun masih bertanya "ya jauhnya kemana atuh neng?" aku, "ke surga mas,abangku meninggal" supir, "inalillahi, kenapa ga bilang dari awal?maaf ya neng" aku, "ga kuat saya mas". setiba di gerbang sekolah aku pun teringat saat abangku mengantar aku ke sekolah sampai di gerbang. Aku pun menjerit dan terus menangis hingga banyak orang yang heran melihatku. Saat aku melihat teman temanku yang sedang sibuk mendekorasi panggung aku pun terjatuh lalu teman temanku membawa aku ke mesjid. Aku pun tetap menangis dan mereka bertanya ada apa dengan aku. Aku menceritakan tentang kejadian abangku, abangku yang baru saja meninggal dan saat itu aku sangat bingung harus berbuat apa karna yang ada dibenakku hanyalah abang , abang dan abang. Aku membayangkan bahwa aku tidak akan pernah bisa bermain , bercanda , teratawa , bertengkar atau menikmati hidup bersama abangku lagi. Aku akan merasa sangat kesepian dan amat sangat kesepian. Saat aku memasuki ruang guru dan guruku bertanya "Julia kamu kenapa nangis?" aku hanya tersenyum sambil meneteskan air mata ,lalu teman temanku berkata "abang nya meninggal dunia ,bu" kemudian guruku menyuruhku pulang dan aku pun pulang. Sesampainya digang aku melihat ada bendera kuning dan banyak kendaraan yang terparkir disekitar area rumahku. Aku meneteskan air mata dan langsung lari menghampiri jenazah almarhum abang yang paling aku sayang itu.
Aku melihat wajah nya yang tersenyum kaku dan dihiasi kapas di hidung nya, aku tak bisa menahan tangis dan aku langsung memeluk abangku saat itu juga. "bang bangun bang, bang idi bangun jangan tinggalin ade bang!! banguuuuun!!!" ujarku saat itu, namun tak ada sedikit pun jawaban yang terucap dari bibir abangku. Abang ku hanya terpejam dan tersenyum tanpa suara sedikitpun dan tidak bergerak. Aku mencoba membangunkannya tapi ia tetap diam dan tak emmberi respon sedikit pun. Aku pun menangis tak karuan saat melihat abangku yang terbaring kaku dihadapan banyak orang itu terdiam. Dan aku tambah sedih saat melihat sahabat sahabat abangku yang biasanya selalu diledeki oleh abangku dan selalu tertawa bersama malah menangis dan terdiam melihat jenazah abangku yang sudah tak bisa bergabung dengan mereka lagi. Aku lemas, lemas sekali! tak ada kata lagi yang bisa ku ucapkan saat itu hanya air mata yang aku keluarkan untuk meluapkan rasa kekecewaanku kepada tuhan. "ya allah kenapa harus abangku yang engkau ambil? kenapa harus orang yang sangat dekat dengan ku yang kau ambil? dia salah apa ya allah? dia masih muda! masih banyak cita cita dan keinginan dia yang belum bisa tercapai. tapi kenapa engkau tega mengambil nyawa nya ya allah? apa engkau tak mengizinkan aku untuk bertemu dengan abangku lagi? tapi kenapa? semuanya ga adil buat aku dan abangku! aku sayang banget sama dia ya allah, sayang bangeeet!" . saat aku memandikan jenazah abangku, aku menyentuh tubuhnya yang sudah kaku itu dan aku berkata didalam hati "dulu waktu aku mijitin badan abang masih lembut ,tapi kenapa sekarang jadi begini bang? abang kenapa?" Tak lama kemudian abangku akan dikuburkan.
rasanya aku engga rela sama sekali kalau abangku harus dikubur. aku ingin dia hidup kembali seperti dulu dan menemani aku lagi seperti biasa. Tapi ,itu tidak mungkin. Abangku sudah tenang disurga walaupun aku disini selalu menangis dan merindukan dia. Aku sangat merindukan kehadiran sesosok pria yang selalu menemani aku disaat aku kesepian, menjaga aku disaat aku ketakutan , melindungi aku disaat aku terkena masalah, membantu aku disaat kesusahan, meramaikan suasana disaat aku merasa bosan dan yang paling penting adalah aku sangat merindukan sentuhan lembut kasih sayang dia seperti saat semasa ia masih hidup bersama aku di dunia.
Selamat jalan abangku tersayang, Almarhum Septiya Firdiansah
Abang yang tenang ya disana :')
Semoga amal ibadah abang sekecil apapun diterima dan dilipat gandakan oleh Allah SWT
Satu hal yang harus abang tau, walaupun dulu kita sering berantem sampai pernah pukul pukulan / pernah saling dendam tapi semua itu udah ke hapus sama rasa sayang ade yang penuh dan rasa rindu ade yang sangat amat rindu ke abang
I LOVE YOU SO MUCH MY BROTHER
from your little sister, JULIA EMKA
sabar ya jule :)
BalasHapusiya ray pasti :)
BalasHapusjulee gue nangis bacanya ⌣́_⌣̀
BalasHapusinget lo nangis pas pensi...
be patient ya jul :')
iya rani :') makasih ya
BalasHapusJangan sedih lagi yaa kaa :')
BalasHapus